Pemetaan pada Skala Lain

Citra satelit desa Nukuni di Ono-i-Lau, Fiji. Ono-i-Lau adalah sekelompok pulau di dalam sistem karang penghalang di kepulauan Fiji di Kepulauan Lau. Foto © Planet Labs Inc.

Kompleksitas pengelolaan terumbu karang seringkali bermuara pada masalah skala.

Strategi konservasi dan rencana pengelolaan disesuaikan dengan tingkat spasial area yang menjadi perhatian, mulai dari inisiatif regional hingga proyek lokal. Informasi untuk mendukung upaya ini harus pada skala yang sama di seluruh wilayah studi.

Pertanyaan pertama dan paling mendasar untuk pengelolaan terumbu karang, pada skala apa pun adalah “Di mana terumbu karangnya?”, diikuti dengan “Area apa yang dicakupnya?” dan “Berapa banyak yang dilindungi?”. Namun, banyak masalah pengelolaan memerlukan informasi yang lebih rinci, seperti tutupan karang hidup, kompleksitas struktur terumbu, atau keanekaragaman hayati terumbu. Untuk memperoleh informasi tersebut, diperlukan alat penginderaan jauh yang mampu merekam sinyal unik tutupan karang hidup dan dengan resolusi spasial yang cukup tinggi untuk dapat menangkap individu koloni karang.

Resolusi terumbu pada skala yang berbeda

Resolusi terumbu karang yang berbeda di Isla Catalina, Republik Dominika. Dari kiri ke kanan: Citra satelit planet dengan resolusi 3.7 m; sensor udara dengan resolusi 1 m; drone udara dengan resolusi 4 cm; drone permukaan dengan resolusi 10 mm. Hanya pada resolusi terakhir kita dapat mulai membedakan koloni karang tunggal. Kredit: The Nature Conservancy

Alat pemetaan yang disajikan di sini adalah topik Pelajaran 2: Menggunakan Allen Coral Atlas dan Pelajaran 3: Pemetaan Multi-Skala Terumbu Karang di Karibia dari kursus online Penginderaan Jauh dan Pemetaan untuk Konservasi Terumbu Karang.

Translate »