Negara-negara di seluruh dunia mengambil tindakan untuk mempromosikan konservasi dan pengelolaan terumbu karang. Sebagai contoh, banyak negara bekerja untuk memperluas perlindungan habitat terumbu karang dengan menetapkan Marine Protected Areas (MPA), salah satu metode yang paling banyak digunakan untuk melindungi terumbu karang. Telah diamati bahwa terumbu karang sangat bergantung pada arus laut yang menyediakan anggota baru dari lokasi dekat dan jauh. Koneksi ini dikenal sebagai sistem pendukung ekologi utama untuk terumbu karang dan penelitian menunjukkan bahwa konektivitas terumbu memengaruhi biomassa tingkat komunitas, persistensi populasi, ketahanan, dan keanekaragaman spesies. Namun, karena konektivitas biasanya tidak dimasukkan ke dalam proses desain regional, penelitian telah menunjukkan bahwa jejaring KKP jarang mencapai potensi penuhnya. Tantangan utama dalam proses desain jaringan KKL adalah untuk mengidentifikasi ukuran, jarak, dan lokasi KKP yang tepat untuk memastikan proses konektivitas yang memadai yang akan menjaga fungsi ekosistem yang sehat.

Dalam penelitian ini, penyebaran larva dimodelkan melintasi terumbu karang di Karibia dan Teluk Meksiko untuk mengidentifikasi hubungan terumbu karang yang penting dalam skala regional. Model konektivitas spasial eksplisit digunakan untuk memodelkan konektivitas populasi karang berdasarkan periode penyebaran larva maksimum 30 hari di delapan peristiwa pemijahan dari 2008-2011. Informasi ini kemudian digunakan dalam perangkat lunak perencanaan konservasi Marxan untuk mengidentifikasi kawasan prioritas terumbu karang yang memenuhi target konservasi dengan tetap menjaga hubungan penting antara populasi terumbu. Hasilnya menunjukkan bahwa 77% terumbu karang di Karibia dan Teluk Meksiko dengan nilai konektivitas regional yang tinggi tidak termasuk dalam KKL yang ada. Para peneliti menghitung dan melaporkan data konektivitas larva oleh Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dan menggunakan informasi konektivitas tersebut dalam program perencanaan konservasi yang sistematis untuk merancang jaringan KKL regional yang mencakup hubungan terumbu yang penting ini. Studi ini berharap untuk mempromosikan kerja sama multilateral dalam perlindungan dan pengelolaan terumbu karang, membantu pemulihan gangguan dan meningkatkan ketahanan terumbu karang dengan mengidentifikasi hubungan terumbu karang yang penting antara yurisdiksi laut.

Penulis: Schil, SR, GT Raber, JJ Roberts, EA Treml, J. Brenner, and PN Halpin
Tahun: 2015
Lihat Full Article

PLo SATU. DOI:10.1371/journal.pone.0144199

porno youjizz xmxx guru xxx Seks
Translate »