Perubahan iklim menimbulkan ancaman signifikan terhadap terumbu karang di seluruh dunia, sehingga memerlukan upaya untuk mengidentifikasi dan mendorong kondisi lokal yang dapat meningkatkan ketahanan dalam jangka pendek. Meskipun diketahui bahwa peningkatan nutrisi antropogenik (dari pertanian dan limbah) mengurangi ketahanan dan pemulihan karang, dampak aliran nutrisi alami yang berasal dari hewan terhadap pemulihan terumbu masih belum diketahui. 

Studi ini menyelidiki peran nutrisi yang diperoleh dari burung laut dalam memperkuat ketahanan terumbu karang melalui laju pertumbuhan karang, rekrutmen, dan jalur pemulihan terumbu secara keseluruhan. Penelitian ini menggunakan eksperimen transplantasi dan survei terumbu karang di 12 pulau di Kepulauan Chagos untuk membandingkan dinamika terumbu karang setelah peristiwa pemutihan karang (2015) antara pulau-pulau dengan masuknya nutrisi alami dari populasi burung laut dan pulau-pulau yang keberadaan burung lautnya sedikit (pulau-pulau yang dipenuhi tikus). 

Studi ini menemukan bahwa karang di dekat pulau yang dihuni burung laut menyerap nutrisi dari burung laut (seperti yang ditunjukkan oleh nilai δ15N yang lebih tinggi), sehingga menghasilkan laju pertumbuhan karang dua kali lipat dibandingkan dengan karang di pulau yang dipenuhi tikus. Setelah peristiwa pemutihan, tutupan karang keras pada awalnya menurun di seluruh pulau namun pulih dalam waktu enam tahun. Namun, pulau-pulau yang terdapat burung laut mempunyai tutupan hutan sebesar 7.7% lebih tinggi Acropora, spesies karang yang dominan, dibandingkan dengan tingkat sebelum pemutihan. Acropora pemulihan terjadi lebih cepat di pulau-pulau yang dihuni burung laut, mencapai 90% tutupan hutan dalam waktu 8 bulan dibandingkan 18 bulan di pulau-pulau yang dipenuhi tikus. Secara keseluruhan, pulau yang dihuni burung laut menunjukkan total waktu pemulihan yang lebih singkat (3.67 tahun) dibandingkan pulau tikus (4.50 tahun). Pemulihan seluruh komunitas bentik lebih dinamis di pulau-pulau burung laut karena cakupan alga kalsifikasi (CCA dan CCA) yang lebih tinggi. Halimeda), sedangkan pulau-pulau yang banyak dihuni tikus didominasi oleh trotoar (substrat keras, termasuk alga rumput). Pemulihan terumbu karang yang lebih cepat sangat penting bagi ketahanan terumbu karang, terutama mengingat meningkatnya frekuensi gelombang panas dan peristiwa pemutihan karang.  

Perekrutan karang tiga tahun setelah peristiwa pemutihan terbatas di semua pulau, yaitu rata-rata 2.8 perekrutan per meter persegi, terlepas dari keberadaan burung laut. Keterbatasan ini mungkin disebabkan oleh rendahnya kepadatan perekrutan karang di lokasi laguna yang dangkal (tempat penelitian dilakukan) dibandingkan dengan lokasi laguna di bagian depan dan laguna yang lebih dalam, serta perekrutan karang yang bervariasi secara temporal. 

Implikasi bagi para manajer 

  • Pemberantasan tikus dan pemulihan populasi burung laut dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pemulihan terumbu karang yang cepat setelah adanya gangguan iklim. Hal ini menjadi semakin penting mengingat meningkatnya frekuensi kejadian gelombang panas. 
  • Tindakan pengelolaan yang diperlukan untuk memulihkan populasi burung laut dapat mencakup:  
      • Membasmi tikus dan mamalia predator lainnya (misalnya kucing) 
      • Menghapus vegetasi non-asli seperti perkebunan kelapa yang ditinggalkan 
      • Penanaman kembali vegetasi asli yang disukai,  
      • Ketertarikan sosial atau translokasi burung laut 
      • Melindungi burung laut dari eksploitasi langsung 
  • Terumbu karang telah menunjukkan kemampuan untuk pulih dari peristiwa pemutihan dalam waktu tiga sampai enam tahun, khususnya di kawasan terpencil atau dilindungi dengan dampak manusia yang minimal. 
  • Meskipun populasi burung laut mungkin tidak berdampak langsung terhadap perekrutan karang, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami sepenuhnya pengaruhnya. 

Penulis: Benkwitt, CE, C. D'Angelo, RE Dunn, RL Gunn, S. Healing, ML Mardones, J. Wiedenmann, SK Wilson dan NAJ Graham 

Tahun: 2023 

Lihat Full Article

Kemajuan ilmu pengetahuan 9: eadj0390 doi:10.1126/sciadv.adj0390 

porno youjizz xmxx guru xxx Seks
Translate »