Perbanyakan Karang

Fokus dari sebagian besar proyek restorasi terumbu hingga saat ini adalah membangun kembali tutupan karang pada terumbu yang terdegradasi dengan mentransplantasikan karang yang diperbanyak melalui tahap pembibitan menengah. Transplantasi dapat diproduksi melalui berkebun karang, juga dikenal sebagai 'perbanyakan aseksual' karena metode ini memanfaatkan reproduksi aseksual dengan memecah karang donor menjadi koloni baru. Transplantasi juga dapat dilakukan melalui perbanyakan larva, atau 'perkembangbiakan seksual' karena metode ini memanfaatkan reproduksi seksual dengan mengumpulkan bibit karang dan membesarkan larva menjadi koloni yang lebih besar.

Seorang penyelam mendekati karang staghorn yang ditanam. Foto © Kemit-Amon Lewis / The Nature Conservancy

Metode ini sering diterapkan untuk mendukung peningkatan populasi. Peningkatan populasi dapat membantu karang pulih secara alami dari gangguan, meningkatkan kesehatan dan kompleksitas ekosistem terumbu, menciptakan habitat penting, dan memberi manfaat bagi masyarakat lokal melalui peningkatan pendapatan pariwisata dan perlindungan garis pantai.

Bagian ini mencakup topik-topik seperti pembibitan karang berbasis lahan dan darat, restorasi berbasis larva, dan penanaman karang ke terumbu.